Zaman weda kuno dan baru
ZAMAN WEDA BARU
ZAMAN WEDA KUNO (RIG WEDA)
- Pada zaman ini orang-orang Arya memuja kekuatan dan manifestasi dari alam, misalnya: pemujaan Surya (langit), Indra (halilintar), Parjanya (awan), Wayu (angin), Marut (angin ribut), Agni (api) dll.
- Konsep Ketuhanan mereka adalah henotheisme atau kathenotheisme. Meraka kemudian memanusiakan dan mewujudkannya sebagai Dewa. Jumlah dewa yang dipuja pada zaman ini sebanyak 33 dewa.
- Waruna merupakan dewa yang paling mulia, pemimpin para dewa, maha tahu, penguasa alam semesta.
- Indra adalah dewa yang paling banyak dipuja, hampir 25% nyanyian pujian pada Rig Weda dtujukan kepada Indra.
- Agama Rig Weda tidak mengajarkan umat menyembah, membuat patung, membuat kuil tempat pemujaan. Mereka sembahyang di tempat terbuka.
ZAMAN WEDA BARU
- Pada zaman ini dijumpai kitab: Sama Weda, Yajur Weda, dan Atharwa Weda, termasuk Wedanta, yang semuanya wahyu dari Tuhan, yang dikodifikasi oleh Bhagawan Abhyasa.
- Pada zaman Sama Weda: mantra-mantra sloka dari Rig Weda mulai dinyanyikan pada upacara yajna. Nyanyian suci dikodifikasikan dalam bentuk kitab Sama Weda.
- Pada zaman Yajur Weda, disusun cara-cara melakukan upacara yajna (kurban suci). Kedudukan Yajna pada zaman ini sangat penting. Yajna dipandang sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai moksa.
- Selama upacara yajna berlangsung ketiga kitab suci (Trayi Weda), yakni: Riga, Sama, dan Yajur Weda harus dibawa dan dinyanyikan mantranya oleh Brahmana. Demikian juga pelaksanaan upcara harus sesuai dengan Yajur Weda.
- Pada zaman Atharwa Weda, bangsa Arya menemukan mantra-mantra gaib untuk melawan ilmu sihir, penyakit, serta tata cara pemakaman jenazah.
Comments
Post a Comment